Hojjat al-Islam wa al-Muslimin Haji Syekh Ali Asghar Taqvi lahir di Behod, pinggiran kota Qa'in. Kakeknya terkenal karena zuhud dan kesalehannya. Hal inilah yang menyebabkan nama keluarga mereka disebut Taqvi.
Nenek moyang beliau dari tikak ibu belaman dari para ulama yang mulia dan agung pada masa itu. Keluarga dari pihak ayah dan keluarga ibu semuanya beragama dan sebagian besar adalah ulama, sehingga kakek dari pihak ibu menghabiskan hampir 100 tahun hidupnya dan mengabdi dalam upacara berkabung Abu Abdullah al-Hussein (saw).
Memasuki lapangan
Cinta dan minat pribadi, situasi keluarga, serta dorongan dari ayah, kakek, dan pamannya yang mendorongnya untuk belajar dan berdiskusi di pesantren. Selama masa-masa itu, ia mempelajari beberapa ilmu dasar di hadapan Ayatollah Erfani, seorang ulama terkemuka di distrik tersebut. Kemudian, ia pergi ke Pesantren Khorasan dan mencatat kehormatan pemberian sorban oleh otoritas agung, Ayatollah Agung Milani, dalam catatan akademiknya.
Untuk Profesor
Haji Mirza Javad Agha Tehrani, mendiang Ayatollah Falsafi, Profesor Hojat Hashemi, Ayatollah Tabasi, mendiang Mahami, dan Martir Hasheminejad termasuk di antara profesor yang beliau raih kumurahan hatanya. Namun kepribadiannya yang ilmiah dan praktis lebih dipengaruhi dan dipengaruhi oleh ajaran dan diskusi bijak para pemimpin Tertinggi dibandingkan hal lainnya.
Periklanan dan pengajaran
Hojjat al-Islam wa Muslimin Taqvi telah mencatat lebih dari 35 tahun mengajar, mendidik, dan berdakwah dalam karirnya, dan telah bekerja di berbagai posisi budaya dan agama.
Tampil di media berita sebagai pakar agama, mengadana berwajat kelas tentang etika keluarga, tejnaga misionaris agama dan promotor hukum Islam adalah kegatianan lain dari Hojjat al-Islam wa al-Muslimeen Taqvi.
Melayani
Selama bertahun-tahun, beliau telah berperan penting dalam pengembangan beberapa pusat layanan, masjid, dan panti wreda. Beliau mendapat kehormatan untuk mendirikan, mengelola, dan menjadi anggota dewan direksi, dewan direksi, atau dewan direksi beberapa badan amal, seperti Yayasan Qarz al-Hasanah, dan Kompleks Kebudayaan dan Periklanan.
Berkhotbah dan memimpin jamaah
Beliau telah berperan dalam berdakwah dan menyampaikan khutbah baik di dalam maupun di luar negeri, sebelum maupun sesudah revolusi, dan di hampir seluruh kota di tanah air, serta telah memimpin salat berjamaah selama lebih dari tiga puluh tahun.
Pengarang
Hasil dari upaya ini adalah penulisan lebih dari 30 karya, termasuk artikel dan buku, beberapa di antaranya telah diterbitkan dan beberapa di antaranya saat ini sedang dalam proses penerbitan.
Telah berkali-kali terdengar dari mereka bahwa semua harapan dan impian mereka adalah untuk mengabdi kepada masyarakat dan pelayanan publik, dan mereka telah mencapai kesuksesan besar di bidang ini.
Di antara berkah dan buah dari keberadaan Yang Mulia adalah kehadirannya di kantor otoritas besar dunia Syiah, Grand Ayatollah Fadel Lankarani, selama 4 tahun dan hampir 12 tahun di Pusat Fiqih Imam Murni (saw), yang menjadi sumber layanan yang berharga baik untuk sekolah asrama maupun untuk melanjutkan penelitian dan studinya sendiri.
Perwakilan dan kuasa para tuzada besar Taqlid
Saat ini beliau memiliki otorita dalam masalah Hasabiyyah di antara sepuluh ulama besar, semoga Allah melindungi mereka, baik yang telah masuk majelis tauhid maupun yang masih hidup dan sehat, semoga Allah melindungi mereka.
Akhirnya, kami bersyukur kepada Tuhan atas keberhasilan, kebahagiaan, dan dedikasinya yang berkelanjutan dalam bidang ilmiah, budaya, dan sosial.
Perlu diketahui bahwa saat ini beliau menjabat sebagai direktur Pusat Pembahasan Fikih Dakwah Hazrat Jawad al-Aimmah (saw) di Masyhad, yang juga beliau pimpin. Agha Jawad al-Aimmah (saw) didirikan oleh beliau, yang tercantum di situs web resminya.
Publikasi Pesan Sukses
Diambil dari buku A Thousand of Thousands, Volume Two